Cerita ini fakta
loh sob,, sorry mba cerita kamu aku muat dii blog aku. Maksudnya gini loh biar pembaca yang sering nongol di blog aku ini bersa gimana gitu kalo habis baca dari cerita kamu ini. Langsung aja yeee, cikiciwwww Eh maksudnya cikidoooot … ;)
Malam itu 11
Maret 2012 seperti malam-malam biasanya, saya buka facebook sebelum tidur. Saya
lihat ada 1 pesan di inbox FB saya, langsung saya buka dan saya lihat ada 1
pesan dari Aris Perdana, isinya Cuma say hi, perkenalan diri dan minta PIN BB.
Hhmmm, sempat berusaha mengingat-ingat Aris Perdana itu yang mana yah. Saya
teringat tanggal 22 Januari 2012 lalu ada kegiatan MAPERABA (Masa Penerimaan
Anggota Baru) YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar, saya menjadi pemandu
kelompok 7, kelompok super rame, super gokil dan super heboh, yang nama
bekennya kelempok ‘Seven Doremi’, anggotanya ada Ika, Ana, Safitri, Erin,
Akhmad Fitrun, Lina, Eva, Tyo, Syahrir dan juga Aris Perdana. Ya, lantas saya
jawab pesannya dengan mengirimkan PIN BB saya sesuai permintaan, dan kami
lanjut BBM-an sebentar karena saya sudah sangat lelah setelah seharian bekerja
di kantor. Keesokan harinya ada BBM masuk ke BB saya, saya buka, ternyata dari
Aris, kami chatting biasa, cerita hal ini dan itu, hingga akhirnya Aris
mengirim CVnya via BBM, walau lewat BBM, ternyata CVnya sangat lengkap, dari
nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, nama orangtua, alamat, ukuran baju,
pekerjaan, pendapatan, hingga makanan kesukaan, dll . . . hehehe. Bingung, itu
reaksi saya pertama kali.
Lalu saya tanya “ CV itu untuk apa ? “
Aris malah balik bertanya “ Apakah kamu mau menikah dengan laki-laki yang ber CV sepeti itu ? “.
Lho, saya makin bingung. Aris kembali menegaskan“ Apakah saya mau menikah dengannya “.
Berkali-kali saya bertanya “ Apakah dia sedang bercanda “
Namun dia mengatakan “ bahwa dia sangat serius dan berniat langsung datang menghadap orangtua saya untuk menyampaikan niat baiknya tersebut “.
Aris memberikan
saya waktu 4 hri untuk berpikir dan sholat istikharah. Dan Alhamdulillah
setelah 4 hari menjalankan sholat istikharah, hati saya bertambah yakin bahwa
Insya Allah dia adalah jodoh yang dikirimkan oleh Allah untuk saya. Aris pun
datang ke rumah menghadap mama saya untuk menyatakan keseriusannya menjalin
hubungan dengan saya, dan Alhamdulillah mama menyetuji hubungan kami dan mama
mempersilahkan kami mempersiapkan semuanya sambil saling mengenal satu sama
lain. Cinta itu datang sungguh tak terduga, ketika saya tak sedang berharap
hadirnya seseorang pangeran di hidup saya, namun Allah mengirimkan ia hadir di
hadapan saya untuk menjadi seorang imam bagi diri saya. Maka bilamana Allah
telah berkehendak sesuatu hal untuk terjadi, maka terjadi lah. *Alhamdulillah* :)