Pacaran
itu mirip seperti memilih buah mangga, dipegang*, diraba*, dicium*, kalau udah
lembek bisa ditinggal aja dan gak jadi dibeli. Setuju kah kamu sobb ? Mungkin
kamu keberatan dengan analogi itu. Tapi begitulah kenyataannya. Pacaran yang
menurut mereka tujuan awalnya ingin mengenal calon pasangan, namun akhirnya
bisa kebablasan. Dimulai dari pegangan tangan, ciuman pipi, kening, bibir, dan
akhirnya bisa saja berlanjut ke perzinahan, “NA’UZUBILLAH.
Tebak
siapa yang paling dirugikan ketika itu terjadi ? Yaa .. iapa lagi kalau bukan
wanita, pacaran kebablasan dan akhirnya ketika semuanya sudah terlanjur
terjadi, laki-laki pergi meninggalkan begitu saja. “tapi bagaimana kalau dia
bertanggung jawab dan mau menikahi?” Ada juga yang menjawab begitu. Itu
terbalik.!! Ambil dulu tanggung jawab, baru
kemudian resmi dan halal melakukan apa pun dengan pasangan.
Alasan
“Pembuktian Cinta” sering dijadikan modus untuk melakukan ini. Omong kosong
apaan itu? Membuktikan cinta itu adalah dengan melamar dan menikahinya secara
resmi. Dan itu dilakukan oleh laki-laki dengan mendatangi keluarga wanita yang
dia cintai (Lelaki Sejati Itu Datangi Ayahnya “BUKAN” Putrinya”) :)
Bukan
dengan meminta wanita menyerahkan kehormatannya untuk membuktikan cinta. Tidak
ada satu agama pun yang membolehkan hubungan intim dilakukan sebelum laki-laki
dan wanita resmi diikat dalam sebuah komitmen suci yang bernama “PERNIKAHAN”. Tak bisa
dipungkiri, tiap hari kita dijejali dengan pembiasaan dan legitimasi hubungan
yang namanya “Pacaran”. Sinetron, film, lagu bahkan tayangan iklan sekalipun
perlahan tapi pasti membentuk tren dalam pergaulan remaja. Kalau gak punya
pacar mereka malah malu, dianggap gak
laku.
Buat
yang masih pacaran, yuks jadikan hari ini momentum perubahan buat dirimu.
Mengenal calon pasangan bukan berarti mengenal sampai dibalik pakaiannya
sebelum menikah L
atau jangan-jangan kamu sendiri yang pasrah memilih untuk dijadikan seperti “BUAH
MANGGA” ?
So, tetaplah istiqamah dalam kesendirianmu
sekarang ini. Jomblo itu “Lebih Mulia Daripada Pacaran” :) dalam kesendirian ini ada “Kemuliaan” :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar