Minggu, 24 Maret 2013

Pacaran = Seperti Memilih Buah Mangga



Pacaran itu mirip seperti memilih buah mangga, dipegang*, diraba*, dicium*, kalau udah lembek bisa ditinggal aja dan gak jadi dibeli. Setuju kah kamu sobb ? Mungkin kamu keberatan dengan analogi itu. Tapi begitulah kenyataannya. Pacaran yang menurut mereka tujuan awalnya ingin mengenal calon pasangan, namun akhirnya bisa kebablasan. Dimulai dari pegangan tangan, ciuman pipi, kening, bibir, dan akhirnya bisa saja berlanjut ke perzinahan, “NA’UZUBILLAH.
Tebak siapa yang paling dirugikan ketika itu terjadi ? Yaa .. iapa lagi kalau bukan wanita, pacaran kebablasan dan akhirnya ketika semuanya sudah terlanjur terjadi, laki-laki pergi meninggalkan begitu saja. “tapi bagaimana kalau dia bertanggung jawab dan mau menikahi?” Ada juga yang menjawab begitu. Itu terbalik.!! Ambil dulu tanggung jawab, baru  kemudian resmi dan halal melakukan apa pun dengan pasangan.
Alasan “Pembuktian Cinta” sering dijadikan modus untuk melakukan ini. Omong kosong apaan itu? Membuktikan cinta itu adalah dengan melamar dan menikahinya secara resmi. Dan itu dilakukan oleh laki-laki dengan mendatangi keluarga wanita yang dia cintai (Lelaki Sejati Itu Datangi Ayahnya “BUKAN” Putrinya”) :)
Bukan dengan meminta wanita menyerahkan kehormatannya untuk membuktikan cinta. Tidak ada satu agama pun yang membolehkan hubungan intim dilakukan sebelum laki-laki dan wanita resmi diikat dalam sebuah komitmen suci  yang bernama “PERNIKAHAN”. Tak bisa dipungkiri, tiap hari kita dijejali dengan pembiasaan dan legitimasi hubungan yang namanya “Pacaran”. Sinetron, film, lagu bahkan tayangan iklan sekalipun perlahan tapi pasti membentuk tren dalam pergaulan remaja. Kalau gak punya pacar  mereka malah malu, dianggap gak laku.
Buat yang masih pacaran, yuks jadikan hari ini momentum perubahan buat dirimu. Mengenal calon pasangan bukan berarti mengenal sampai dibalik pakaiannya sebelum menikah L atau jangan-jangan kamu sendiri yang pasrah memilih untuk dijadikan seperti “BUAH MANGGA” ?
So, tetaplah istiqamah dalam kesendirianmu sekarang ini. Jomblo itu “Lebih Mulia Daripada Pacaran” :) dalam kesendirian ini ada “Kemuliaan” :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar