Minggu, 24 Maret 2013

Bila Dia Bukan Jodohku


Bagaimana bisa aku masuk ke dalam hati yang nyatanya sudah berpenghuni ? Meski penghuni itu hanyalah ilusi yang masih saja dibawa dari masa – masa yang sudah terlewati. 
Bagaimana aku bisa bersikeras untuk masuk, sedangkan pemilik kediaman tidak mempersilakan aku duduk ? 
Pada akhirnya nanti aku akan sampai pada titik dimana aku harus bangun dari segala mimpi. 
Pada akhirnya nanti, aku harus menyadari bahwa ada hal –hal yang telah disediakan namun bukan untuk aku miliki. 
Pada akhirnya nanti, aku yang harus memilih untuk memperjuangkanmu hingga letih atau mempersiapkan diri untuk kemudian pergi. 
Pada akhirnya nanti, aku akan menemui saat – saat dimana sudah tidak memungkinkan lagi untuk memperjuangkan. 
Bukankah tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk ku tunggu ? Bukankah tidak mungkin aku memilik sesuatu yang tidak dipeuntukkan bagiku ? 
Ketika aku putuskan untuk angkat kaki, itu artinya aku tidak ingin mempertahankan kamu lagi. 
Ketika aku menganggap segalnya usai , itu artinya kamu bukan lagi sesuatu yang ingin aku gapai. Mungkin kita bukanlah untuk saling mencari dan melengkapi. Siapa tahu kebahagiaanmu sudah Allah rancangkan ditangan orang lain. 
Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin, aku melepaskan kamu sebagai hati yang ingin aku pilih dan ku harap bisa membuatnya pulih. 
Namun kini, aku membiarkan kamu untuk berlabuh ke mana pun yang kamu mau. Karena di titik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan. Mari pergi dari titik ini dan cari bahagia kita sendiri. 
Aku melepaskan supaya ia sedang datang menujuku dapat menemukan jalannya yang sudah ditentukan. Karena dia yang sedang datang menujuku itu Dialah “Jodoh” yang ditentukan_NYA. Insyaallah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar