Selasa, 18 Desember 2012

*** Ketika Virus Merah Jambu Menyapa ***



Remaja, masa dimana bermekaran semua. Tidak hanya cita ataupun rasa tapi juga mulai dihampiri cinta. Awalnya dekat itu biasa, namun kala remaja berubah jadi getar asmara segala terasa indah setiap hari jadi berwarna. Salahkah cinta sebabkan rasa pada manusia? tidak pernah sobb, tidak pernah Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa.
Allah turunkan cinta bagi manusia sebagai tanda bahwa kita bisa berkeluarga, mampu melanjutkan keturunan dalam satu bahtera asa. Maka tak ada yang salah dengan cinta, masalahnya adalah bagaimana kita menyalurkan cinta dalam bentuk pergaulan khususnya remaja.
Islam mengatur agar tak salah jalan, arahkan manusia yang telah memiliki cinta untuk dikukuhkan dalam ikatan pernikahan. Pernikahan membuat segala bentuk cinta menjadi halal, berpahala dan penuh kenikmatan, segala hadiah Allah buat insan. Namun sebelum pernikahan semua bentuk cinta dihijab larangan karena Allah tau yang terbaik bagi manusia yang DIA ciptakan.
Lalu bagaimana dengan remaja ? Apakah yang seharusnya dilakukan oleh cinta yang belum seharusnya ? karena gterhalang oleh sekolah dan cita-cita ?
Bagi mereka islam perintahkan berpuasa, jauhkan diri dari rangsangan fisik semacam memandang, mendekat atau berkhalwat ria. Rasul lisankan " berdua-duaan dengan wanita tanpa disertai oleh mahram si wanita ketiganya adalah setan" (Hr. Bukhari dan Muslim)
Dari sini kita dapatkan hukum berpacaran bahwa ia adalah interaksi yang dilarang dalam islam secra mutlak. Tapi anak muda memang selalu bisa cari alasan lupa bahwa PEMBENARAN itu beda tipis dengan KEBENARAN.

Pacaran itu penambah semangat belajar. "oh, teori, yang terjadi kebnyakan sebaliknya kawan, lagipula bukankah seharusnya lillahita'ala ?

Pacaran itu sebuah nada cinta. Bukankah Allah maha Cinta ? "Betul, makanya Allah perintahkan nikah, bukan pacaran".

Pacaran itu penjajakan pra nikah. Itulah laki-laki yang miskin akan tanggung jawab, "PENJAJAKAN" dahulu, bukan komitmen "AKAD NIKAH" dahulu.

Pacaran supaya tak beli kucing dalam karung. " Banyak yang pacaran lama, tapi nikah sejenak loh sobb.."

Pacaran itu bikin hidup lebih hidup. " Benarkah? Bukankah dominasi penggalau yang tewas bunuh diri karena  berpacaran ?"

Pacaran itu bukan apa-apa kok, kita have some fun aja. "Nah akhirnya, inilah perkataan yang paling jujur tentang pacaran".


Saya pacaran untuk ajarkan islam pada pacar. " Islamnya belum tentu sampai, maksiatnya sudah pasti. Niat baik harus dikawani dengan cara baik".


Saya nggak lalukan apapun, tak pegangan tangan dan tiada interaksi fisik. "Sekalian aja sempurnakan tak usah pacaran lebih ok ".

Kaum lelaki, coba pikirkan bila anda benar-benar sayang padanya tentu tak ingin kulitnya disentuh api neraka dengan maksiat pacaran bukan ?
Kaum lelaki, coba pikirkan andaikan anda benar sayang padanya tentu tak akan korbankan masa depannya dengan maksiat pacaran bukan ?
Kaum wanita, coba pikirkan andaikan telah berani maksiat sebelum menikah apa yang menjamin taatnya setelah menikah ?
Kaum wanita, coba pikirkan tidak inginkah anda menjadi yang pertama bagi suami nantinya ? pertama disentuh tangannya dan hatinya ? :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar